Jenis jenis pola tanam polikultur
Selasa, 28 Mei 2013
0
komentar
Pada postingan
sebelumnya telah saya posting tentang jenis jenis pola tanam yang ada dalam usaha budidaya tanaman pertanian.
Pada postingan kali ini akan saya akan mencoba
menjelaskan tentang jenis jenis pola tanam polikukultur serta
pembagianya. Dalam pembagian jenis jenis pola tanam polikultur antara satu
jenis pola tanam dengan pola tanam yang lainya terdapat kelebihan dan
kekurangan antar masing masing pola tanam. Okeh, silahkan di simak tentang masing masing
pembagian pola tanam polikultur :
Dalam hal ini,
jenis pola tanam polikultur di bagi kedalam beberapa jenis. Jenis jenis pola tanam polikultur
terbagi menjadi ke dalam beberapa pola
tanam, di antaranya sebagai berikut :
a. Tumpang sari (Intercropping)
Pengertian
Tumpangsari adalah pola penanaman lebih dari satu
jenis tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu
tempat yang sama. Beberapa keuntungan dari sistem tumpangsari antara lain
pemanfaatan lahan kosong disela-sela tanaman pokok, peningkatan produksi total
persatuan luas karena lebih efektif dalam penggunaan cahaya, air serta unsur
hara, disamping dapat mengurangi resiko kegagalan panen dan menekan pertumbuhan
gulma
Keuntungan tumpang sari adalah sebagai berikut:
· Dapat mencegah dan mengurangi
pengangguran musim
· Mampu memperbaiki keseimbangan gizi
masyarakat petani
· Adanya pengolahan tanah yang minimal
sehingga tidak banyak membuang tenaga, waktu dan fikiran
· Jika tanaman tumpang sari berhasil
semua, masih dapat diperoleh nilai tambah
· Mampu mengurangi erosi dan jika
salah satu tanaman gagal panen, dapat diperoleh tanaman yang satu lagi.
Dalam budidaya pertanian, salah satu jenis
tanaman yang dapat dijadikan sebagai tanaman sela pada tanaman jagung adalah
tanaman kedelai. Tanaman jagung dan kedelai memungkinkan untuk ditumpangsari
karena tanaman jagung menghendaki nitrogen tinggi, sementara kedelai dapat
memfiksasi nitrogen dari udara bebas akibat adanya bintil akar pada kedelai
yang di sebabkan oleh bakteri rhizobium ( bakteri pengikat N ), sehingga
kekurangan nitrogen pada jagung terpenuhi oleh kelebihan nitrogen pada tanaman
kedelai.
Tanaman Jagung dan kedelai yang ditanam secara tumpang sari akan terjadi kompetisi dalam memperebutkan unsur hara, air dan sinar matahari. Sehingga pengaturan sistem tanam dan pemberian pupuk sangat penting untuk mengurangi terjadinya kompetisi tersebut.
b.
Tumpang
gilir ( Multiple Cropping ), pola tanam ini dapat dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum.
Faktor-faktor
tersebut adalah :
·
Pengolahan yang bisa dilakukan dengan menghemat
tenaga kerja, biaya pengolahan tanah dapat ditekan, dan kerusakan tanah sebagai
akibat terlalu sering diolah dapat dihindari
·
Hasil panen secara beruntun dapat memperlancar
penggunaan modal dan meningkatkan produktivitas lahan
·
Dapat mencegah serangan hama dan penyakit yang
meluas
·
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman,
sangat membantu mencegah terjadinya erosi
·
Kondisi lahan yang selalu tertutup tanaman,
sangat membantu mencegah terjadinya erosi
·
Sisa komoditi tanaman yang diusahakan dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk hijau
Sebagai contoh adalah tanaman jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah,
dll.
c.
Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping ),
Pengertian tanaman bersisipan ( Relay
Cropping ) adalah pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis
tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang
berbeda). Pada umumnya tipe ini dikembangkan untuk mengintensifikasikan lahan.
Dengan demikian kemampuan lahan untuk menghasilkan sesuatu produk pangan
semakin tergali. Oleh karena itu pengelola dituntut untuk semakin jeli
menentukan tanaman apa yang perlu disisipkan agar waktu dan nilai ekonomisnya
dapat membantu dalam usaha meningkatkan pendapatan. Sebagai contoh adalah
tanaman jagung yang disisipkan di antara tanaman kacang tanah, waktu jagung
menjelang panen disisipkan kacang panjang.
d. Tanaman
Campuran ( Mixed Cropping ),
Pengertian pola tanam tanaman
campuran ( Mixed Cropping ) adalah pola tanam atau penanaman yang terdiri dari beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur
jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi
riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Sebagai contoh adalah tanaman
campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.
e. Tanaman
bergiliran ( Sequential Planting)
Pengertian tanaman bergiliran (
Sequintial Planting ) adalah pola tanam atau penanaman dengan dua jenis
tanaman atau lebih yang dilakukan secara bergiliran. Setelah tanaman yang satu
panen kemudian baru ditanam tanaman berikutnya pada sebidang lahan tersebut.
Pengertian Tumpangsari, serta perbedaan tumpangsari dengan monokultur
TUMPANGSARI
Pengertian dan definisi tumpang
sari dalam sistem usaha budidaya tanaman pertanian adalah sebagai berikut :
Dalam
bahasa Indonesia, Pengertian tumpang
sari adalah sistem bercocok tanam dengan menanam dua atau lebih jenis
tanaman yang lain family secara serempak. Atau pengertian yang lainya tentang
pola tanam Tumpang sari adalah salah satu cara pola tanam yang melakukan
penanaman lebih dari satu tanaman, baik dalam arti umur sama ataupun umur
tanaman berbeda
Sedangkan dalam bahasa inggris, Pendefinisian pola
tanam tumpang sari adalah sebagai berikut :
a.Intercropping is the practice of growing two or more crops in close proximity. ( Tumpangsari adalah praktek menumbuhkan dua atau lebih tanaman jarak dekat ).
a.Intercropping is the practice of growing two or more crops in close proximity. ( Tumpangsari adalah praktek menumbuhkan dua atau lebih tanaman jarak dekat ).
b.Intercropping
is an agricultural practice in which two or more crops are grown together in
the same field. ( Tumpangsari merupakan praktek pertanian
di mana dua atau lebih tanaman yang tumbuh bersama dalam bidang yang sama ).
c.
Intercropping is defined as the growth of two or more crops in proximity in the
same field during a growing season to promote interaction between them. (
Tumpang sari dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan dua atau lebih tanaman di
dekat dan bidang yang sama selama musm
tanam untuk meningkatkan interaksi di antara mereka ).
Perbedaan Tumpang Sari dan Monokultur
Setelah
di uraikan lebih dalam dan mendetail tentang berbagai jenis pola tanam dalam
budidaya pertanian, perlu di ketahui bahwa pola tanam monokultur dan polikultur
masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan pola tanam monokultur dan polikultur akan
di sajikan dalam tabel seperti di bawah ini :
Tumpang
sari
|
Monokultur
|
-
Akan terjadi peningkatan
efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan maupun penyerapan sinar matahari),
-
Populasi tanaman (berbeda) dapat
di atur sesuai yang dikehendaki
-
Dalam satu areal diproduksi lebih
dari satu komonitas
-
Tetap mempunyai peluang
mendapatkan hasil manakala satu jenis tanaman yang diusahakan gagal
-
Kombinasi beberapa jenis tanaman
dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan stabilitas
biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
|
-
Tidak terjadi peningkatan
efisiensi
-
Tidak dapat mengatur populasi,
karena hanya terdapat satu jenis
-
Hanya memproduksi satu komonitas
-
Tidak ada peluang bila satu jenis
tanaman yang diusahakan gagal
-
Kombinasi beberapa jenis tanaman
dapat menciptakan beberapa jenis tanaman dapat menciptakan stabilitas
biologis sehingga dapat menekan serangan hama dan penyakit serta
mempertahankan kelestarian sumber daya lahan dalam hal ini kesuburan tanah.
|
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KAWAN
Judul: Jenis jenis pola tanam polikultur
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga tulisan ini bermanfaat kawan. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://azizyoungfarmer.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-pola-tanam-polikultur.html. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar