Daur sel mitosis dan meiosis
Minggu, 24 Maret 2013
0
komentar
Pengertian Daur Sel
B. MEIOSIS
Daur
sel yaitu daur antar tahap persiapan dan tahap pembelahan.
Tahap persiapan lebih lama dari tahap pembelahan. Pada
sel mamalia pada umumnya, lama pembelahan hanya 1 jam,
sedangkan persiapan 23 jam.
Pada tahap pembelahan berlangsung mitosis.
Tahap persiapan (interfase)
Dibagi atas 3 periode:
1. Periode G1
2. Periode S
3. Periode G2
G berasal dari kata gap (senggang), dan S berasal dari kata synthesis.
G1
ialah fase
pertumbuhan primer atau periode
sel sedang aktif mensintesa ARN (transkripsi) dan protein (translasi),
untuk membentuk bahan protoplasma baru yang membina sel
anak kelak. Selain materi genetis, seluruh bahan
sitoplasma, plasmalema, dan organel yang akan dibuat rangkap. Karena
bahan protoplasma baru jadi double, maka inti dan sitoplasma sel yang mau
membelah pun jadi membesar.Khusus dalam mensintesa protein,
terutama yang disintesa adalah histon, non- histon, enzim, dan faktor-faktor
mendorong transkripsi dan replikasi.
Periode
S ialah masa aktif mensintesa DNA (replikasi), sehingga pada tiap kromatin terbentuk sepasang DNA yang sama-sama double-helix.
Replikasi DNA menjadi tempat lilitan DNA untuk membina
kromatin.
Periode
G2 ialah penyelesaian segala komponen sel untuk pembelahan jadi dua: kromatin mengganda jadi dua, tapi sentromer mereka masih gabung;
protein tubulin beragregasi membentuk mikrotubul yang
bakal membentuk serat geleadong; kondensasi lilitan
superlilitan kromatin untuk menjadi kromosom; selaput inti hancur; histon III mengalami fosforilasi, bertindak mengikat dan memadatkan
Urutan nukleosom.
1. Lama daur menurut letak sel
1. Lama daur menurut letak sel
Sel dalam tubuh eukariot membelah
dengan waktu daur yang beragam. Ini tergantung kepada macam jaringan dan lokasi
sel dalam jaringan itu. Sel epitel tunica mucosa usus halus
membelah terus dan cepat sepanjang umur. Di sini lama daur ada yang hanya 8 jam. Menurut lokasi sel, dalam suatu jaringan beragam
pula lama satu daur. Ada daerah suatu kelenjar lendir itu
yang membelah cepat, dengan waktu daur 11 jam. Ada daerah
yang sel membelah pelan, sekitar 24 jam satu daur, ada pula daerah yang membelah pelan sekali, dan akhirnya ada daerah yang sel-selnya
tidak membelah lagi, berarti sudah dideferensiasi. Perbedaan waktu daur biasanya pada
fase G1, sedangkan fase S tetap pada berbagai jaringan dan lokasi.
2. Titik
batas daur sel
Pembelahan sel pada
tahap mitosis (M) dapat dihambat oleh beberapa faktor. Penghambatan
ini harus terjadi sebelum sel mencapai titik batas, yang disebut titik batas (R point; restriction point). Titik batas itu berada di sekitar
fase G1. Jika hambatan dilakukan setelah titik batas
ditempuh sel dalam daurnya, pembelahan tidak berhenti
tapi terus berlangsung sempurna sampai jadi dua sel, dengan menempuh tahap-tahap S, G2 dan M. Jadi titik batas adalah “point of no return”.
3. Kontrol daur sel menurut besar sel anak
Jika sel anak produk
mitosis kecil, interfase lama pada G1, S dan G2, terutama pada G1. Sel baru membelah jika mencapai besar yang cukup; terjadi
peningkatan sintesa protein. Ada batas kadar zat
(protein, enzim, nukleotida) yang perlu agar dapat melewati
titik batas fase G1, agar tiba pada fase S. Ada pendapat,
pada G1 protein pemicu replikasi melekat ke kromosom. Dengan pelekatan ini kromosom sebagai inhibitor pemicu. Agar dapat masuk ke
fase S perlu disintesa protein pemicu, yang karena
berlebih tidak melekat lagi ke kromosom, tetapi ada
sitoplasma, lalu sel masuk fase S. Protein pemicu itu disebut orang protein U.
B. MITOSIS
Merupakan pembelahan sel yang
menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki jumlah
kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya.
Pembelahan Mitosis Dibagi atas 6 fase
1) Profase
Pada saat profase kromatin berkondensasi menjadi kromosom yang pendek tebal, dengan
sentromer dari tiap pasang kromosom homolog masih satu (anggota
pasangan kromosom homolog itu disebut kromatid, kromosom
saudara). Terbentuk spindel (serat gelendong), sentriol
mengganda jadi 2 pasang, tiap pasang pindah ke kutub berseberangan
dan antara keduanya bersusun spindel. Nukleolus hilang.
2) Prometafase
Pada saat
prometafase selaput inti hancur, spindel menempati daerah bekas inti, kromosom lewat sentromer menggantung pada spindel itu.
3)
Metafase
Pada saat metafase
kromosom bersusun pada satu bidang ekuator.
4)
Anafase
Pada saat anafase sentromer membelah dua dan kromatid berpisah, serat gantungan antara kromosom dan sentriol memendek sehingga masing-masing kromosom
tertarik ke kutub berseberangan. Sementara itu serat
antara kromosom jadi teregang sehingga sel jadi
memanjang.
5)
Telofase
Pada saat telofase
serat yang menggantung kromosom hilang, selaput ini
terbentuk pada tiap kutub, melingkupi kromosom. Kromosom
mengalami dekondensasi menjadi kromatin, nukleolus muncul
kembali.
6)
Cytokinesis
Pada saat
cytokinesis terbentuk plasmalema baru rangkap pada bidang akuator, sehingga
terbentuk dua sel anak, masing-masing dengan inti baru.
Merupakan
pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari
yang dimiliki induknya.
Pembelahan Meiosis
terdiri dari dua fase utama :
1. Meiosis I
2. Meiosis II
Tiap fase utama terdiri dari 4 fase:
1.
MeiosisI
Ø
Profase,
Profase meiosis I terbagi atas :
·
Leptoten
Pada saat leptoten kromatin berkondensasi menjadi
kromosom, bagian ujung masing- masing melekat ke selaput
inti. Tempat melekat ke selaput inti disebut plak (plaque). Pada tahap ini tiap kromosom mengganda jadi dua, tapi sentromer tetap
satu, disebut kromatid (kromosom sesaudara). Namun kedua
kromatid itu masih terletak rapat sekali.
·
Zigoten
Pada saat zigoten kromosom homolog melakukan
synapsis, mulai dari tepi selaput inti. Akhirnya seluruh
panjang kromosom bergandeng rapat, sesuai dengan letak gen yang berpasangan pada setiap kromosom itu. Di sini lengan setiap kromatid
sudah merenggang, sehingga kromosom homolog kini tampak
terdiri dari serangkai empat atautetr
ad.
·
Pakhiten
Pada saat pakhiten banyak terbentuk bintul
rekombinasi sepanjang kromatid, dan ini adalah menjadi
tempat terjadinya chiasma, disusul dengan terjadinya pindah silang (cross over) antara kromosom homolog.
·
Diploten
Pada saat diploten pergandengan kromosom homolog
merenggang, meskipun masih ada terjadi chiasma pada
beberapa tempat. Di sini terjadi aktivitas transkripsi yang meningkat sekali untuk mensintesa RNA.
·
Diakinesis
Pada saat
diakinesis kromosom makni berkondensasi, ujung-ujungnya lepas dari
selaput inti. Transkripsi berhenti. Chiasma masih tetap terjadi antara kromosom
homolog. Setelah diakinesis selesai, berarti disusul oleh tahap metafase.
Anafase dan
Telofase.
Ø
Metafase:
Pada saat metafase kromosom bergerak ke bidang ekuator, kromosom
homolog tetap
bergandeng, dan chiasma tetap ada.
Ø
Anafase
Pada saat metafase koromosom homolog berpisah dan pergi ke kutub
berseberangan.
Chiasma dan pindah silang selesai
dan lepas.
Ø Telofase
Pada saat telofase terjadi cytokinesis,
sehingga terbentuk dua sel, masing-masing dengan satu
inti dengan sebelah kromosom homolog. Tiap kromosom homolog itu terdiri dari
dua kromatid yang sentromernya masih gabung.
2. MeiosisII
Profase:
tidak demikian jelas tampak adanya fase ini. Segera tampak muncul metafase.
Metafase:
kromosom pindah di bidang ekuator.
Anafase:
kromatid berpisah, masing-masing dengan sentromer sendiri, lalu pindah ke kutub
berseberangan. Di sini terbentuk kromosom hasil rekombinasi (rekombinan).
Telofase: kromosom mengalami dekondensasi menjadi kromatin, dan
terbentuk selaput inti sekeliling kromatin. Terjadi
cytokinesis, sehingga terbentuk 4 sel anak sebagai produk
Meiosis I dan II.
D. PERANAN DAUR SEL MEIOSIS dan MITOSIS
Peranan mitosis pada mahkluk hidup
bersel banyak adalah memperbesar
ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan
pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel
dan mempertahankan dari kepunahan.
Peranan meiosis adalah untuk
pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan
disebut spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis,
sedangkan pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau
megasporogenesis.
Peranan paling mendasar dari Keterkaitan
/hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat Pembelahan sel baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai
tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang
membelah tersebut kepada sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom
yang mengandung gen. Ketika sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti
akan menduplikat yang akan diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan
menerima (mewarisi) kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang
sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan
induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua
induknya.
E. PERBEDAAN MEIOSIS dengan MITOSIS
1)
MEIOSIS
§
Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan
sel gonad
§
Jumlah pembelahan Satu kali
§
Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu sel induk
menghasilkan 2 sel anak
§
Jumlah
kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
§
Pindah
silang Tidak terjadi
§
Komponen genetik Sama dengan induk
§
Tujuan
Pertumbuhan dan regenerasi
2)
MITOSIS
§
Lokasi pembelahan Sel gonad/sel kelamin
§
Jumlah
pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
§
Jumlah
sel anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
§
Jumlah kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
§
Pindah silang Terjadi pada profase I
§
Komponen genetik Berbeda dengan induk
§
Tujuan Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KAWAN
Judul: Daur sel mitosis dan meiosis
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga tulisan ini bermanfaat kawan. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://azizyoungfarmer.blogspot.com/2013/03/daur-sel-mitosis-dan-meiosis.html. Terima kasih sudah singgah dan membaca tulisan ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar